 BeritaMantap.com - Juara adalah orang yang memenangkan sebuah perlombaan. Menjadi juara,  tentu diinginkan oleh semua yang hidup, karena hidup sendiri adalah  sebuah perlombaan, pertarungan, perjuangan dan persaingan. Entah dalam  konteks yang positif, yakni tantangan untuk bertahan hidup dan  menjadikan hidup kita memiliki kualitas yang sesuai keinginan, maupun  dalam konteks kurang baik yang mengartikan persaingan sebagai sebuah  kemampuan bertahan dan saling mengalahkan, yang jelas posisi juara atau  pemenang selalu dikejar oleh manusia dalam kehidupannya.
BeritaMantap.com - Juara adalah orang yang memenangkan sebuah perlombaan. Menjadi juara,  tentu diinginkan oleh semua yang hidup, karena hidup sendiri adalah  sebuah perlombaan, pertarungan, perjuangan dan persaingan. Entah dalam  konteks yang positif, yakni tantangan untuk bertahan hidup dan  menjadikan hidup kita memiliki kualitas yang sesuai keinginan, maupun  dalam konteks kurang baik yang mengartikan persaingan sebagai sebuah  kemampuan bertahan dan saling mengalahkan, yang jelas posisi juara atau  pemenang selalu dikejar oleh manusia dalam kehidupannya.
Sering  kita beranggapan bahwa seorang juara atau pemenang itu adalah yang nomor  satu, berada di posisi pertama atau yang berhasil mengalahkan orang  lain, menjatuhkan, bahkan membinasakan. Sering kita memaknai kemenangan  sebagai sebuah hasil dari proses saling mendahului, saling mengalahkan,  atau saling menyerang.
Padahal banyak cara agar kemenangan itu  diperoleh tanpa harus merugikan orang lain. Atau dalam bahasa yang lebih  simpel, bisa saja kita meraih kemenangan tanpa harus ada yang  dikalahkan. Kita bisa menang bersama-sama.
Bukankah kemenangan  itu sebenarnya adalah ketika kita mampu mengambil manfaat dari apapun  yang terjadi atau menimpa kita. Kemenangan tak selalu harus menjadi  nomor satu, rangking pertama, atau seorang yang menyingkirkan dan  menumbangkan orang lain.
Kemenangan yang diperoleh dengan  menjatuhkan orang lain, mungkin pada awalnya terasa sangat memuaskan.  Namun kepuasan itu bukanlah kepuasan hakiki yang bakal diterima oleh  hati nurani. Kepuasan karena bisa mengalahkan orang lain itu hanyalah  kepuasan bagi hawa nafsu. Maka dia tak akan langgeng lagi menentramkan.
Lalu apakah kemenangan yang sejati itu? Mari simak ayat berikut:
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Al-Ahzab: 71)
| SUMBER: | 
 
 
 


 
 
 
