 BeritaMantap.com - Alkisah, suatu hari si Fulan mengikuti  tes satu mata kuliah di kampusnya. Ia girang sekali karena merasa  banyak soal yang bisa ia kerjakan dengan baik. Kini ia tinggal menunggu  hasilnya, ia sudah mengkhayalkan bahwa pada hari pengumuman nanti, ia  akan mendapat nilai yang bagus dan lulus mata kuliah tersebut.
BeritaMantap.com - Alkisah, suatu hari si Fulan mengikuti  tes satu mata kuliah di kampusnya. Ia girang sekali karena merasa  banyak soal yang bisa ia kerjakan dengan baik. Kini ia tinggal menunggu  hasilnya, ia sudah mengkhayalkan bahwa pada hari pengumuman nanti, ia  akan mendapat nilai yang bagus dan lulus mata kuliah tersebut.
Lantas, ketika hari pengumuman telah tiba, maka ia bergegas ke kampus, ia merasa sangat senang, hatinya berbunga-bunga karena merasa akan mendapatkan nilai yang bagus. Ternyata, ketika ia mengamati hasil tes yang terpampang di papan pengumuman, ia merasa heran dan sangat gusar karena namanya tak tercantum dalam pengumuman tersebut. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah yang sedang terjadi pada dirinya.
Tak  lama kemudian ia pergi ke dosen mata kuliah tersebut. Ia langsung  berkata, ”Bapak dosen, mengapa hasil tes saya tidak terpampang di papan  pengumuman, padahal saya merasa sudah mengerjakan tes dengan  sebaik-baiknya? Bapak bisa cek lembar jawaban yang sudah saya kerjakan!”
Bapak  dosen pun mengambil lembar jawaban si Fulan sembari berkata, ”Fulan,  ini lembar jawaban yang telah kamu kerjakan itu?”, si Fulan membenarkan  bahwa itulah lembar jawaban tes yang telah ia kerjakan dan mengambilnya.  
Sehabis  mengamati lembar tersebut, si Fulan pun membalas berkata, ”Bapak dosen,  lihatlah, bukankah jawaban saya banyak benarnya, tetapi mengapa nilai  saya tidak muncul di pengumuman dan bahkan nama saya juga tidak  tercantum dalam daftar mahasiswa yang lulus tes?”
Dengan sangat MENGEJUTKAN  Bapak dosen pun balik bertanya, ”Fulan, kamu memang benar sudah  mengerjakan tes itu dengan cukup baik, tetapi apakah kamu sudah  mendaftarkan diri sebagai peserta mata kuliah yang sedang saya asuh  ini?”. 
Dengan heran si Fulan tersebut menjawab, ”Apa??! 
Tidak,  saya tidak pernah mendaftarkan diri sebagai peserta mata kuliah ini  sebelumnya!”, kemudian sang dosen dengan sedikit menahan rasa  kesal, berkata, ”Hai Fulan, kamu mengharapkan mendapat nilai yang bagus  dan lulus mata kuliah ini¸ padahal kamu tidak pernah mendaftar sebagai  peserta mata kuliah ini dan juga tidak mengikuti kuliahnya selama satu semester, lantas bagaimana saya bisa memberimu nilai dan meluluskanmu?”
Si  Fulan itu pun tertunduk malu, sadar akan kealpaannya selama ini, ia pun  mengundurkan diri dari hadapan sang dosen, lenyap sudah harapan yang ia  bangun selama ini, tubuhnya lemas dan wajahnya pucat, sia-sia sudah apa  yang telah ia kerjakan sebab ia tidak memenuhi persyaratan yang telah  ditentukan, yang tinggal hanyalah PENYESALAN yang mendalam. 
Hatinya berkata, ”Aduh, kenapa waktu awal semester  dulu itu aku tidak mendaftar dan tidak mengikuti kuliah bersama  teman-temanku yang lain, kini segala usaha menjadi sia-sia, tak ada  harga dan tak ada nilainya, lenyap sudah segala usaha bagai debu  dihempas angin....”
Demikianlah  Allah SWT, Sang Pemilik Syurga Dan Kesempurnaan tiada akan mencatat  apalagi membalas amal kebaikan hamba-Nya hingga si hamba mengikuti  persyaratan yang telah ditetapkan oleh-Nya melalui agama terakhir yang  diturunkannya, yaitu ISLAM
Tidak  ada jalan lain untuk kalian wahai umat setelah kenabian Muhammad saw,  selain dengan menyatakan diri masuk Islam (bersyahadat) yang hanya  dengan cara itulah AMAL BAIK SESEORANG DITERIMA
Perhatikan sebuah ayat yang dijatuhkan Sang Pemilik Syurga berikut ini :
"Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar,  yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila  didatanginya air itu, dia tidak mendapati sesuatu apapun, dan  didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadnya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya."
(QS. An-Nur: 39).
(QS. An-Nur: 39).
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Q.S. al-Furqaan: 23). 
Maa  Syaa Allah, sungguh percuma kepandaian dan kerja keras sang mahasiswa  tadi, itupula yang berlaku pada Orang Orang Kafir nan sombong diantara  kalian. Seberapapun baik dan dermawannya kalian, seberapa milyarpun dana  yang anda keluarkan untuk berderma, tetap tak kan bisa merubah KEPUTUSAN ALLAH Subhaanahu wa Ta'ala................sebelum anda BERISLAM.
 
 
 


 
 
 
