 BeritaMantap.com -”Saya masih banyak dosa. Rasanya belum pantas untuk berdakwah. Diri  sendiri aja belum bener. Makanya saat ini saya ingin fokus memperbaiki  diri sendiri saja dulu.”
BeritaMantap.com -”Saya masih banyak dosa. Rasanya belum pantas untuk berdakwah. Diri  sendiri aja belum bener. Makanya saat ini saya ingin fokus memperbaiki  diri sendiri saja dulu.”
Ini adalah salah satu paham menyesatkan yang menjadi alasan seseorang  biasanya nolak bila diajak dakwah. Kalau saja semua orang berpendapat  begitu, maka niscaya ajaran Islam ini hanya sampai kepada segelintir  orang seperti Abu Bakar, Khadijah, Ali… karena semua orang akan merasa  gak bener. Bukankah hanya para nabi yang terjamin tanpa dosa? Maka orang  sekaliber Abu Bakar dan para sahabat terkemuka lainnya pun akan tidak  pede untuk menyampaikan Islam, karena merasa mereka belum pantas dan  belum sempurna. Justru untuk mencapai derajat kesempurnaan itulah kita  mesti memilih dakwah. Karena tanpa dakwah, Islam anda belum lengkap.  Dakwah adalah bagian dari Islam. Dakwah wajib, maka belum sempurna islam seseorang sebelum dia melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
Berlumur dosa? Itu hal yang biasa dan manusiawi. Mau memperbaiki diri  dulu….? Nah, justru dengan dakwah, kita sekaligus berusaha memperbaiki  diri. Kan malu ya bilang pacaran haram misalnya sementara kita sedang  asyik bergandengan tangan dengan wanita yang bukan muhrim. Dakwah  ini…meng-upgrade kita menjadi manusia yang lebih baik. 
Islam agama dakwah. Dengan dakwahlah kita saat ini bisa menikmati  keindahannya. Berkat dakwah yang dilakukan dengan kerja keras para  pendahulu kitalah saat ini kita bisa selamat dari kekafiran dan berada  dalam naungan iman.
Bisa dibayangkan, andai mereka melalaikan dakwah bisa jadi saat ini kita  masih dalam kehidupan kafir yang primitif. Bisa jadi kita masih pakai  koteka, menari tarian hujan, meminta kepada dukun, atau menyembah  berhala. Tapi berkat kesadaran dakwah para pendahulu kita… menaiki  gunung, menuruni lembah, berpeluh keringat meninggalkan sanak keluarga,  bertualang dari satu kampung ke kampung lain, berlayar dari satu samudra  ke samudra yang lain… maka kita bisa pula mengecap nikmatnya hidayah  ini.
Ajaran ini, dari sebuah daerah padang pasir nun jauh di sana, yang sebagian besar dari kita saja belum pernah melihatnya, dari sebuah kurun waktu yang berabad-abad lamanya… namun uniknya bisa sampai di sini, saat ini…. di bumi kepulauan hijau, di abad digital… semua karena kegigihan dakwah.
Dakwah adalah sebuah proses. Proses untuk merubah diri menjadi lebih baik. Bukan hasil! Artinya anda tidak mesti menjadi sempurna terlebih dahulu untuk berdakwah. Justru sebaliknya, proses menuju kesempurnaan itu dijalani dengan dakwah.
Seorang dai bukan berarti tanpa cela. Ketika anda menyampaikan sebuah  kebenaran, itu justru amunisi bagi anda untuk melaksanakan kebenaran  tersebut. Ketika anda menegur dari sebuah kemunkaran. Itu adalah cambuk  bagi anda untuk meninggalkannya.
Dakwah adalah pembelajaran. Maka bagaimana mungkin anda meraih kesempurnaah tanpa proses pembelajaran itu?
| SUMBER: | 
 
 
 


 
 
 
